Dianggap sebagai pengganggu ekosistem, pemerintah Ekuador berencana akan membasmi sebanyak 180 juta ekor tikus di Kepulauan Galapagos. Awalnya akan diterapkan di Pulau Pinzon, yang berjarak 600 mil dari pantai Ekuador.
Tikus-tikus ini adalah hewan-hewan pendatang yang bukan hewan asli Kepulauan Galapagos, melainkan Tikus Norwegia yang dibawa kaal-kapal pemburu ikan paus dan kapal perang yang singgah di Galapagos pada abad ke-17. Tikus ini kini menjadi pemangsa utama telur hewan-hewan asli Galapagos, termasuk diantaranya telur kura-kura raksasa, kadal lava, ular, burung elang, dan iguana.
Selain itu, Tikus Norwegia juga menghancurkan banyak tanaman yang menjadi makanan utama hewan-hewan asli Galapagos. Pulau Pinzon yang hanya memiliki luas 7 kilometer persegi, dihuni oleh 10 ekor tikus setiap kilometer perseginya. Lantas bagaimana cara membasminya ?
Pemerintah Ekuador akan mengirimkan sebuah helikopter yang akan menjatuhkan 22 ton umpan dengan umpan khusus di Pulau Pinzon. Umpan ini berbentuk kubus berwarna biru cerah yang sangat menarik bagi tikus namun tidak menarik bagi hewan lain di Galapagos.
Namun untuk mengantisipasi, pemerintah akan menangkap 34 ekor elang di Pulai Pinzon, dan Iguana di Pulau Plaza Sur untuk melindungi hewan tersebut agar tidak ikut memakan umpan.
Untuk melindungi lingkungan dari bangkai tikus, sengaja umpan tersebut dibuat dengan bahan khusus yakni dengan antikoagulan yang kuat, sehingga bangkai tikus akan kering dan hancur dalam waktu kurang dari delapan hari.
Kepulauan Galapagos sejak 1978 ditetapkan menjadi warisan alam dunia oleh UNESCO. Pada 2007, UNESCO menyatakan kondisi Galapagos kini terancam spesies pendatang, wisatawan, dan imigran.
[pic: flickr.com]
Komentar
Posting Komentar